Minimal Topup Rp 10.000
Promo Baru Bonus Wede 5 Juta
Transaksi Bank, E-wallet, QRIS
Jam Aktif 24 Jam
Fitur Gratis RTP

Seorang Bocah Tergeletak Ada Dugaan Dibully

Sebuah video berdurasi 50 detik yang memperlihatkan seorang bocah tergeletak di tepi jalan dan tampak tidak sadarkan diri, baru-baru ini viral di media sosial. Dalam narasi yang beredar, bocah tersebut diduga mengalami mabuk berat akibat terlibat dalam judi online. Peristiwa ini pun memancing perhatian warganet yang mempertanyakan bagaimana seorang anak bisa terlibat dalam aktivitas perjudian yang tidak sesuai dengan usianya.

Namun, hasil penyelidikan lebih lanjut mengungkap fakta yang cukup mengejutkan. Bocah tersebut, yang diketahui berusia 13 tahun dan masih duduk di bangku kelas 7 SMP, didapati dalam kondisi mabuk setelah minum minuman keras bersama teman-temannya. Kejadian ini terjadi di salah satu desa di Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Fakta Awal yang Viral di Media Sosial

Menurut informasi yang tersebar di berbagai platform, bocah tersebut awalnya dilaporkan terlibat dalam judi online menggunakan uang yang diambil dari dompet orang tuanya. Narasi ini kemudian berkembang dengan klaim bahwa bocah itu menjadi depresi akibat kehilangan uang dalam jumlah besar hingga berujung mabuk-mabukan.

Namun, pihak kepolisian setempat segera memberikan klarifikasi. “Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa korban terlibat dalam judi online. Berdasarkan keterangan teman-temannya, bocah tersebut mabuk karena minuman keras, bukan karena tekanan psikologis akibat berjudi,” ujar Kapolsek Karangjati, AKP Rendra Pratama, pada Kamis (23/1/2025).

Hasil Penyelidikan Polisi

Dalam penyelidikan, terungkap bahwa korban bersama tiga temannya membeli minuman keras dari sebuah warung di desa setempat. Mereka mengonsumsinya di area yang cukup terpencil untuk menghindari perhatian warga. Korban yang diduga tidak terbiasa dengan alkohol akhirnya mengalami mabuk berat hingga tidak sadarkan diri. Ketiga temannya yang panik mencoba membangunkan korban dengan mengguyur air, namun gagal. Kejadian ini sempat direkam oleh salah satu temannya, yang kemudian viral di media sosial.

Kapolsek Rendra juga menambahkan bahwa isu judi online yang beredar kemungkinan hanya spekulasi tanpa dasar. “Kami meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi karena dapat menimbulkan keresahan dan mengarah pada fitnah,” tegasnya.

Pentingnya Pengawasan Orang Tua

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak-anak, terutama di era digital saat ini. Walaupun klaim keterlibatan korban dalam judi online tidak terbukti, fenomena ini tetap menunjukkan risiko besar yang dihadapi anak-anak akibat kurangnya pengawasan.

Para ahli mengingatkan bahwa akses mudah terhadap internet membuka peluang bagi anak-anak untuk terpapar berbagai aktivitas yang tidak sesuai usia, termasuk judi online. Orang tua diharapkan dapat lebih aktif memantau penggunaan gadget oleh anak-anak dan memberikan edukasi tentang bahaya aktivitas tersebut.

Langkah Preventif yang Bisa Dilakukan

Untuk mencegah kejadian serupa, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Pengawasan Ketat: Pantau aktivitas online anak, termasuk aplikasi atau situs yang mereka kunjungi.
  • Pendidikan tentang Bahaya Judi: Jelaskan kepada anak tentang dampak buruk judi, baik secara psikologis maupun finansial.
  • Batasi Akses ke Minuman Keras: Pastikan anak-anak tidak memiliki akses mudah untuk membeli minuman keras.
  • Peran Komunitas: Libatkan komunitas lokal untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak di lingkungan sekitar.