Teknologi DeepSeek Yang Ditakuti Oleh Presiden Amerika, Indonesia Harus Waspada?
TRIBUNTRENDS.COM - China baru-baru ini meluncurkan teknologi kecerdasan buatan terbaru bernama DeepSeek, yang langsung menarik perhatian dunia, termasuk komentar dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan CEO OpenAI Sam Altman. DeepSeek, yang dikembangkan oleh startup asal China, High-Flyer, dianggap sebagai pesaing serius ChatGPT dan Google Gemini.
DeepSeek: Inovasi Kecerdasan Buatan dari China
DeepSeek adalah model AI baru yang dirancang untuk menawarkan solusi cerdas dengan biaya lebih murah dan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing-pesaing besar di dunia teknologi. Diluncurkan pada 20 Januari 2025, aplikasi ini dengan cepat meraih popularitas, menduduki peringkat pertama di App Store pada 28 Januari 2025, jauh mengungguli ChatGPT yang berada di peringkat kedelapan.
Menurut laporan, DeepSeek menawarkan teknologi Large Language Model (LLM) yang terbilang canggih dengan performa yang memukau. Model DeepSeek R-1 dan DeepSeek V-3 diklaim memiliki performa yang lebih baik daripada Llama 3.1, Claude 3.5, dan GPT-4o dalam berbagai pengujian benchmark. Salah satu uji coba yang menarik perhatian adalah DROP, 3-shot F1, di mana DeepSeek V-3 mencatatkan skor 91,6 poin, jauh lebih tinggi dibandingkan GPT-4o yang hanya memperoleh 83,7 poin.
Donald Trump Menyebut DeepSeek sebagai Alarm untuk Industri AS
Presiden Donald Trump menyatakan bahwa peluncuran DeepSeek bisa menjadi alarm bagi perusahaan-perusahaan AS untuk lebih bersaing di pasar kecerdasan buatan. Dalam komentarnya, Trump menyebut bahwa kemajuan yang dicapai oleh perusahaan China dalam menciptakan AI yang lebih efisien dan murah akan mendorong perusahaan-perusahaan AS untuk meningkatkan inovasi dan menekan biaya.
"Munculnya DeepSeek, AI dari perusahaan China, seharusnya menjadi alarm bagi industri kita agar lebih fokus dalam persaingan dan berusaha untuk menang," kata Trump. Dia juga menambahkan bahwa pendekatan China yang lebih hemat biaya bisa menjadi contoh yang baik bagi perusahaan-perusahaan AS untuk menekan pengeluaran sambil tetap mendapatkan hasil yang optimal.
Sam Altman dari OpenAI Mengomentari DeepSeek
Sam Altman, CEO OpenAI yang dikenal sebagai pencipta ChatGPT, juga memberikan komentar positif tentang DeepSeek. Altman melalui akun X/Twitter-nya mengatakan bahwa meskipun DeepSeek menunjukkan kemajuan yang signifikan, mereka akan terus mengembangkan model-model yang lebih baik. Altman menganggap kehadiran DeepSeek sebagai pesaing baru yang menyegarkan dan mengungkapkan bahwa OpenAI akan merilis pembaruan-pembaruan besar untuk ChatGPT dalam waktu dekat.
Keunggulan DeepSeek dalam Teknologi AI
DeepSeek R-1 dan V-3 tidak hanya dikenal karena kemampuannya dalam pengujian benchmark tetapi juga karena biaya pengembangannya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pesaing-pesaing internasional. Penghematan biaya ini sebagian besar disebabkan oleh kebijakan regulasi AS yang memperketat pengembangan teknologi AI di negaranya, memberi peluang bagi perusahaan-perusahaan China untuk menciptakan solusi yang lebih hemat.
baca juga : Korban Prostitusi Harus Layani 70 Orang Baru Dibayar
Bagaimana DeepSeek Mengalahkan Kompetitor?
Selain keunggulan dalam penghematan biaya, DeepSeek juga menunjukkan hasil yang luar biasa dalam uji coba soal matematika tingkat internasional, seperti AIME 2024, MATH-500, dan CNMO 2024. DeepSeek mencatatkan skor performa yang lebih tinggi dibandingkan model-model lainnya, memperlihatkan betapa canggihnya teknologi ini dalam memecahkan masalah kompleks.
DeepSeek menunjukkan bahwa China kini semakin kompetitif dalam industri AI, dan ini bisa menjadi ancaman bagi perusahaan-perusahaan besar di dunia teknologi. Dalam dunia kecerdasan buatan yang berkembang pesat, kehadiran DeepSeek menjadi indikator bahwa kompetisi global semakin ketat dan inovasi yang lebih murah dan efisien akan mendominasi masa depan.